Senin, 10 Desember 2012

dengan Mudahnya..



Saat kau kembali membawa semuanya..

Tiga tahun telah berlalu dengan kenangan-kenangan yang telah terukir di kisah hidup kita. Seolah tak akan ada yang sanggup untuk menggantikan semua yang telah kita lalui bersama. Cerita cinta, kisah lucu, kasih dan sayang, saling berbagi-menerima, sampai ke kisah sedih pun tak terhindarkan dari perjalanan kisah cinta kita.
Sekarang kita sudah masing-masing berada dalam kondisi kedewasaan yang sedang berkembang. Berawal dari langkah sebagai seorang siswa biasa meloncat ke langkah yang lebih, Mahasiswa. Saat umur mendominasikan tingkat ego masing-masing untuk memperoleh apa yang kita inginkan, saat keinginan itu menjadi sebuah keharusan yang tak bisa jika tak terpenuhi, dan saat hal yang tidak diinginkanpun itu harus terjadi, ego pun mengambil perannya.
Ketertarikan adam terhadap hawa adalah salah satu kodratNya yang menjadi anugrah bagi kita, khalifah di dunia ini, begitupun sebaliknya. Saat ketertarikan itu menampakkan dirinya saat di mana kita masih bersama, pergejolakanpun tak terhindarkan. Kau pun menjadi sangat protektif. Cara yang semestinya hanya bermodalkan kepercayaan menjadi alternatif untuk mencari tahu aktifitas yang ku lakukan saat itu. Mengorek informasi tentang siapa dia dan maunya apa, sudah jelas di dalam berkas pencarian datamu. Sisa mengambil chip untuk memastikan bahwa kecurigaan yang tertanam di pikiranmu berharap tidak benar.
Akupun mulai dekat dengan dia, dan begitupun sebaliknya aku denganmu, semakin merenggang. Yang ada tiap har hanya tuduhan dan kecurigaan yang kau lontarkan saat kita berdua. Aku sangat paham arti dari tindakanmu itu, tapi entah kenapa seiring berlalunya waktu hanya hal itu saja yang kau kembangkan, seolah-olah arti ‘kepercayaan’ bagimu sudah tak berlaku. Mungkin waktu itu aku pun bisa di katakan masih ababil, mengambil keputusan untuk menghentikan yang ku anggap sebagai ‘penindasan’ itu dengan jalan ‘putus’. Yaah, mungkin itu bisa membuatku terlepas sejenak dari tuduhan dan kecurigaannya. Tapi masalah barupun muncul.
Akhir dari cerita kecurigaan itupun ialah damai dengan pihak ketiga. Hubunganku dengan dia pun menjadi temanpun lebih melegakan. Terlepas dari masalah itu, sekarang keadaanpun berbalik. Cerita yang hampir serupa kau jalani dengan seorang yang kau katakan sebagai seorang ‘sahabat dekat’. Tentu saja ku tak kan menghalanginya. Tapi perasaanku sebagai seorang perempuan sepertinya tidak salah jika menarik kesimpulan dari cerita-ceritamu tentang dia terhadapmu, dia ada perasaan. Tuhan, ini bukan masalah buatku. Wajarlah kalau dia menyukaimu. Kalian sangat dekat dengan ruang dan waktu, kau pun baik, pintar, tampan dan terkadang menjadi periang dan membuat suasana lebih mencair dengan leluconmu. Kenyataan yang harus kuterima saat itu, kalianpun menjadi sangat dekat, bahkan hal yang belum pernah sebelumnya kita jalani, kalian lakoni. Andai kata hal itu hanya segelintir orang yang tahu, mungkin masalah akan cepat selesai. Tapi seluruh duniapun tahu kalian ada ‘sesuatu’ dengan bukti yang sengaja kalian pamerkan.
Sakit.. kepercayaan yang justru ku berikan kau lunturkan dengan caramu yang tidak lazim untuk kau ekspos ke dunia maya. Foto dengan pose yang sepertinya sepasang kekasih, saling berpegangan dan menatap. Bukankah itu hal yang berlebihan untuk di katakan bersahabat?
Wake up beib, kalaupun memang waktu itu, kami pun masih di zona renggang. Akupun tak sanggup lagi untuk meneruskan. Sudah sampai di sini saja kau menyakitiku dengan sikapmu yang selama ini aku tanamkan padamu kepercayaan kau balas dengan pengkhianatan.
Arti sahabat yang ku pahami saat itu benar-benar sangat menghibur dan membantu. Mereka berdatangan untuk menguatkan hati ini yang sudah hancur lebur karena tingkahmu yang kau anggap biasa itu.
Saat semuanya benar-benar berakhir dan kurasakan benar-benar kehilangan yang berarti namun meringankan sebagian beban pikiranku, kau datang dengan alasan kau menyesal dengan semua yang telah kau lakukan. Tapi waktu itu, aku cuman berkata, arti persahabatan jauh lebih penting di pertahankan ketimbang cinta yang hanya di pupuki dengan segala kecurigaan bahkan ketidakpercayaan. Mungkin inilah jalan terbaik untuk kita berdua.
Singkat cerita dari pengorbanan yang tidak kecil untuk memperbaiki hubungan kita membaik, kita pun kembali ke kondisi yang lebih baik dengan memberikan kesempatan untuk tidak melakukan kesalahan yang serupa ataupun yang tidak diinginkan. Tidak lama berselang beberapa bulan, tanpa ada permasalahan dengan hubunganmu dengan sahabtmu itu tetap saja seperti dulu, kau yang memintaku untuk mengakhiri hubungan dengan kesan kalau akulah yang mengatakan kata ‘keramat’ itu. Dengan alasan hanya karena ingin konsentrasi untuk berkuliah.
Malam harinya, ku meminta untuk menegaskan kembali permintaannya yang tadi pagi itu. Dan saat setelah dia menegaskannya dengan kondisi mental yang sudah ku persiapkan untuk menjawab dan mengambil keputusan, akupun meng’iya’kan permintaannya untuk berpisah. ---------------------------
BROKE



Malam ini kau datang dengan harapan-harapanmu dan aku yang terdahulu, dengan memancing pembicaraan kau sedang tertarik dengan seorang perempuan yang ada di luar sana. Dan kau berharap keterbukaanmu itu terbalaskan. Saat ku tidak memberikan ruang dan waktu itu untuk keterbukaanku, kaupun kembali seperti dulu lagi, menaruh kecurigaan sekaligus ‘tuduhan’ yang benar-benar keliru tapi benar menurut versimu.

DAMN

Biarkanlah waktu yang menjawab semua yang sedang kita jalani ini..
AKU SUDAH TAK MENGENALMU, BEGITUPUN KAU TAK AKAN MENGENALKU LAGI..
Biarkan angin yang membawa kenangan waktu itu jauh, jauh, jauh sekali sampai tak bersisa lagi.
Dan biarkan waktu yang mengobati semua rasa SAKIT yang aku dan ataupun kau rasa.
Kau bisa jadi yang pertama, namun bukan berarti itu akan menjadi yang terakhir.

TERNYATA BENAR, SETIA ITU ..
OMONG KOSONG..  (11/08/2012 – 1:49 AM)

Rahasia Hidup Sehat ala Rasulullah



Rasulullah terkenal sebagai tauladan yang jarang sakit, malahan selama hidupnya, beliau hanya pernah sakit tiga kali. Beliau senantiasa mengutamakan pencegahan (preventif) di bandingkan pengobatan (kuratif), maka dari itu kesehatan sangatlah mahal dan sangatlah penting untuk dijaga dan dicegah dari dari kesakitan. Melihat dari cara makan, pola tidur serta pola hidup yang semuanya teratur dan seimbang, beliau sama sekali tak pernah terlihat stres sekalipun di hadapkan dengan masalah terberat sekalipun.
Amalan yang diajarkan Rasulullah untuk menjaga kesehatan:
a.      Asupan awal dalam tubuh Rasulullah ialah udara segar di subuh hari. Udara 1/3 malam terkahir terbukti sangat kaya dengan oksigen dan belum terkontaminasi dengan zat polutan sehingga sangat baik untuk metabolisme tubuh dan meningkatkan vitalitas serta optimisme menjalani hari. Berbeda dengan orang yang tidak bangun saat subuh, orang seperti ini cenderung mejadi pemalas.
b.      Mandi pagi sebelum subuh, setidaknya satu jam sebelum matahari terbit. Air sejuk yang masuk ke dalam tubuh dapat mengurangi penimbunan lemak.
c.       Meminum segelas air putih di pagi hari, membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin dicampur dengan madu. Madu dalam Al-qur’an sebagai “syifa” (obat). Dalam ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifka usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir, dan peradangan.
d.      Menjaga kesehatan mulut dengan bersiwak.
e.      Bertafakur setelah membaca doa saat setelah shalat subuh. Ahli-ahli sains telah menemukan beberapa milimeter ruang di dalam otak yang tidak terisi darah, sehingga dengan bersujud (setidaknya satu menit) darah dapat mengalir ke ruang tersebut dan mencegah terjadinya sakit kepala ataupun migrain.
f.        Makan dengan tangan dan menjilat jari setelah makan. Ahli sains menemukan di sela-sela jari terdapat enzim yang dapat memperlancar saluran pencernaan.
g.      Waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah mengkonsumsi 7 butir kurma matang yang dapat menetralisir racun. Terbukti ketika seorang yahudi menawarkan makanan yang mengandung racun kepada Rasulullah saat hendak membunuhnya pada perang khaibar. Alhasil, seorang sahabat yang ikut makan dengan Rasulullah meninggal, tidak dengan Rasulullah.
h.      Sore hari menu Rasulullah biasanya cuka dan minyak zaitun, malam hari adalah sayur mayur. Beliau senang dengan buah yaqthin (labu air), campuran roti dan daging, juga buah anggur dan hilbah (susu).
Ibnu Qayyim rahimahullah membagi tingkat makanan menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1.      Tingkat Kebutuhan. Cukuplah bagi manuisa mengkonsumsi beberapa suap makanan untuk menegakkan tulang rusuknya”.
2.      Tingkatan Cukup. Mengisi 1/3 perut dengan makanan, 1/3 untuk minuman, dan 1/3 untuk udara.
3.      Tingkatan Berlebihan. Tingkatan ini dapat menyebabkan penimbunan penyakit di dalam tubuh berisiko. Karena tidak terkenadlinya asupan makanan yang masuk, maka dapat saja menimbulkan berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi, jantung, stroke, depresi dan berbagai penyakit degeneratif lainnya.
Untuk menghindari tubuh dari serangan penyakit, Rasulullah mengajarkan adab saat makan:
i.                    Membaca basmalah sebelum makan.
ii.                  Tidak bersandar saat makan, agar makanan yang menuju lambung dapat di serap lebih sempurna.
iii.                Mencuci tangan sebelum makan.
iv.                 Menggunakan tangan kanan.
v.                   Tidak berlebih-lebihan.
vi.                 Memulai dengan makanan yang dekat dan tidak memenuhi mulut saat makanan.
vii.               Tidak banyak bicara saat makan.
viii.             Disunnahkan untuk makan bersama (berjama’ah) untuk mempererat persaudaraan dan makanan kita berbarokah.
ix.                 Tidak mengembalikan makanan di tangan ke tempat makanan, ambillah suapan sedikit hingga tak bersisa.
x.                   Tidak menimbulkan bunyi saat makan, agar tidak mengganggu orang di sekitar yang sedang makan.
xi.                 Tidak mengawasi/melihat-lihati orang yang sedang makan, karena akan mengganggu ketenangan dan menghilangkan selera makan.
xii.               Tidak menyisakan makanan di piring.
xiii.             Membaca hamdalah setelah makan, dan mencuci tangan.
Secara biologis normal, manusia dapat bertahan tidak makan selama dua minggu, namun akan mengalami gangguan kesehatan serius jika tidak tidur dalam waktu 3 x 24 jam. Menurut kabar yang beredar, normalnya untuk tidur yang sehat ialah delapan jam sehari. Namun dalam penelitian Daniel F. Kripke seorang psikiatri di California Unv., ia menolak dan menyatakan resiko kematian lebih cepat dibandingkan yang tidur selama 6-7 jam sehari. Berguru dari kebiasaan Rasulullah, beliau tidur mulai jam 9 malam dan bangun sekitar jam 2 dini hari (sekitar 5 jam), kemudian beristirahat kembali hingga terbit matahari.
Posisi tidur yang dianjurkan Rasulullah adalah miring ke kanan, kemudian berbalik bertumpu sedikit pada sisi kiri agar proses pencernaan lebih cepat karena condongya lambung di atas hati. Manfaat dari posisi ini mengatur jalan nafas, mencegah jatuhnya lidah ke belakang yang dapat menyebabkan penyumbatan jalan nafas apabila tidur terlentang dan menyebabkan dengkuran karena kekurangan oksigen. Untung jantung, mencegah jantung tertimpa dengan organ lainnya yang dapat menyebabkan curah jantung yang berlebihan darah.