Senin, 10 Desember 2012

Rahasia Hidup Sehat ala Rasulullah



Rasulullah terkenal sebagai tauladan yang jarang sakit, malahan selama hidupnya, beliau hanya pernah sakit tiga kali. Beliau senantiasa mengutamakan pencegahan (preventif) di bandingkan pengobatan (kuratif), maka dari itu kesehatan sangatlah mahal dan sangatlah penting untuk dijaga dan dicegah dari dari kesakitan. Melihat dari cara makan, pola tidur serta pola hidup yang semuanya teratur dan seimbang, beliau sama sekali tak pernah terlihat stres sekalipun di hadapkan dengan masalah terberat sekalipun.
Amalan yang diajarkan Rasulullah untuk menjaga kesehatan:
a.      Asupan awal dalam tubuh Rasulullah ialah udara segar di subuh hari. Udara 1/3 malam terkahir terbukti sangat kaya dengan oksigen dan belum terkontaminasi dengan zat polutan sehingga sangat baik untuk metabolisme tubuh dan meningkatkan vitalitas serta optimisme menjalani hari. Berbeda dengan orang yang tidak bangun saat subuh, orang seperti ini cenderung mejadi pemalas.
b.      Mandi pagi sebelum subuh, setidaknya satu jam sebelum matahari terbit. Air sejuk yang masuk ke dalam tubuh dapat mengurangi penimbunan lemak.
c.       Meminum segelas air putih di pagi hari, membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin dicampur dengan madu. Madu dalam Al-qur’an sebagai “syifa” (obat). Dalam ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifka usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir, dan peradangan.
d.      Menjaga kesehatan mulut dengan bersiwak.
e.      Bertafakur setelah membaca doa saat setelah shalat subuh. Ahli-ahli sains telah menemukan beberapa milimeter ruang di dalam otak yang tidak terisi darah, sehingga dengan bersujud (setidaknya satu menit) darah dapat mengalir ke ruang tersebut dan mencegah terjadinya sakit kepala ataupun migrain.
f.        Makan dengan tangan dan menjilat jari setelah makan. Ahli sains menemukan di sela-sela jari terdapat enzim yang dapat memperlancar saluran pencernaan.
g.      Waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah mengkonsumsi 7 butir kurma matang yang dapat menetralisir racun. Terbukti ketika seorang yahudi menawarkan makanan yang mengandung racun kepada Rasulullah saat hendak membunuhnya pada perang khaibar. Alhasil, seorang sahabat yang ikut makan dengan Rasulullah meninggal, tidak dengan Rasulullah.
h.      Sore hari menu Rasulullah biasanya cuka dan minyak zaitun, malam hari adalah sayur mayur. Beliau senang dengan buah yaqthin (labu air), campuran roti dan daging, juga buah anggur dan hilbah (susu).
Ibnu Qayyim rahimahullah membagi tingkat makanan menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1.      Tingkat Kebutuhan. Cukuplah bagi manuisa mengkonsumsi beberapa suap makanan untuk menegakkan tulang rusuknya”.
2.      Tingkatan Cukup. Mengisi 1/3 perut dengan makanan, 1/3 untuk minuman, dan 1/3 untuk udara.
3.      Tingkatan Berlebihan. Tingkatan ini dapat menyebabkan penimbunan penyakit di dalam tubuh berisiko. Karena tidak terkenadlinya asupan makanan yang masuk, maka dapat saja menimbulkan berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi, jantung, stroke, depresi dan berbagai penyakit degeneratif lainnya.
Untuk menghindari tubuh dari serangan penyakit, Rasulullah mengajarkan adab saat makan:
i.                    Membaca basmalah sebelum makan.
ii.                  Tidak bersandar saat makan, agar makanan yang menuju lambung dapat di serap lebih sempurna.
iii.                Mencuci tangan sebelum makan.
iv.                 Menggunakan tangan kanan.
v.                   Tidak berlebih-lebihan.
vi.                 Memulai dengan makanan yang dekat dan tidak memenuhi mulut saat makanan.
vii.               Tidak banyak bicara saat makan.
viii.             Disunnahkan untuk makan bersama (berjama’ah) untuk mempererat persaudaraan dan makanan kita berbarokah.
ix.                 Tidak mengembalikan makanan di tangan ke tempat makanan, ambillah suapan sedikit hingga tak bersisa.
x.                   Tidak menimbulkan bunyi saat makan, agar tidak mengganggu orang di sekitar yang sedang makan.
xi.                 Tidak mengawasi/melihat-lihati orang yang sedang makan, karena akan mengganggu ketenangan dan menghilangkan selera makan.
xii.               Tidak menyisakan makanan di piring.
xiii.             Membaca hamdalah setelah makan, dan mencuci tangan.
Secara biologis normal, manusia dapat bertahan tidak makan selama dua minggu, namun akan mengalami gangguan kesehatan serius jika tidak tidur dalam waktu 3 x 24 jam. Menurut kabar yang beredar, normalnya untuk tidur yang sehat ialah delapan jam sehari. Namun dalam penelitian Daniel F. Kripke seorang psikiatri di California Unv., ia menolak dan menyatakan resiko kematian lebih cepat dibandingkan yang tidur selama 6-7 jam sehari. Berguru dari kebiasaan Rasulullah, beliau tidur mulai jam 9 malam dan bangun sekitar jam 2 dini hari (sekitar 5 jam), kemudian beristirahat kembali hingga terbit matahari.
Posisi tidur yang dianjurkan Rasulullah adalah miring ke kanan, kemudian berbalik bertumpu sedikit pada sisi kiri agar proses pencernaan lebih cepat karena condongya lambung di atas hati. Manfaat dari posisi ini mengatur jalan nafas, mencegah jatuhnya lidah ke belakang yang dapat menyebabkan penyumbatan jalan nafas apabila tidur terlentang dan menyebabkan dengkuran karena kekurangan oksigen. Untung jantung, mencegah jantung tertimpa dengan organ lainnya yang dapat menyebabkan curah jantung yang berlebihan darah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar