Kamis, 27 September 2012

Berharap dalam Khayalku

Sebuah kisah nyata yang terinspirasi dari seorang sahabat..

Berawal dari sebuah kekagumannya (sebut saja Nia) terhadap seseorang yang tidak lain adalah senior di Universitas Negeri yang sama dan kebetulan dalam organisasi yang sama pula (sebut saja Arman). Arman yang dikenal sebagai seorang yang pendiam namun memiliki banyak pesona dan kelebihan yang salah satunya ia sebagai mahasiswa terbaik di sebuah jurusan kesehatan tempat ia mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Dia pun dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dalam berbagai kegiatan akademis maupun sebagai organisatoris tae kwondo. Ia sudah mencetak beberapa kejuaran dalam prestasinya yang sempat menyandang status ketua umum di organisasi tersebut.

Melihat dari begitu banyak prestasi yang dimilikinya, tentulah si Nia pun merasa sudah tepat menjatuhkan pilihan ke manusia multi talent itu. Memang benar kalau ia sudah memendam perasaan itu sejak lama. Ntahlah karena alasan apa sampai si Nia tetap bertahan saat mengetahui ternyata Arman sudah memiliki pasangan (kebenarannya belum pasti).

Waktu pun berjalan begitu cepat hingga tiba saatnya Arman mendapat gelar sarjana S.KM nya. Tentu undangan syukuranpun tak elak untuk di udarakan dan siap mendarat ke anggota-anggota se organisasinya maupun se angkatannya untuk sejenak merayakan keberhasilannya sebagai seorang sarjana yang luar biasa hebatnya. bahkan ia menjadi lulusan terbaik di jurusanya untuk pengangkatan gelar sarjana di periodenya. Tentulah si Nia tanpa pikir panjang untuk ikut serta menghadiri undangan yang sempat di send all  tapi ternyata undangan yang di terimanya berbeda dengan teman-teman yang lain. Bayangkan betapa senangnya ia saat mengetahui hal itu. Untuk hal sepenting proyek KTI pun terlewatkan untuk momenbertemu dengan sang pujaan hatinya itu.

Arman yang ternyata belum memiliki kekasih, menjadikan Nia semakin yakin akan keputusannya untuk memilikinya, walau hanya dalam khalayan.

Begitu banyak cerita-cerita manis yang tidak bisa di uraikan satu per satu.. begitupun kekguman Nia terhadap Arman yang begitu banyak hingga ia sendiri bingung tak ada lagi alasan untuk tidak mengaguminya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar